Tags

, , ,

Perbedaan Yu Kita Belajar dan Mengenal Perbedaan Antara Model, Teori, Hukum, dan Prinsip dalam Pembelajaran

Haloo guys kita berjumpa lagi dalam blog ini hhe, gimana kabar kamu ? Sehat selalu kan, semoga Tuhan memberikan selalu kesehatan buat kamu, aku dan kita semua ya. Aamiin. Hari ini saya mau ngeasih informasi ni tentang perbedaan model, teori, hukum, dan prinsip dalam pembelajaran. Ok, kita mulai aja yaa hhe, keep enjoy guys 😀

A. Model

Ketika ilmuwan mencoba memahami serangkaian fenomena tertentu, mereka sering menggunakna model. Model, dari sudut pandang ilmiah, merupakan semacam analogi atau bayangan mengenai fenomena yang bersangkutan dipandang dari hal yang sudah akrab dengan kita. Satu contoh adalah model gelombang dari cahaya. Ketika tidak dapat melihat gelombang cahaya sebagaimana kita melihat gelombang air. Akan tetapi ada gunanya membayangkan seakan-akan cahaya terbuat dari gelombang-gelombang, karena eksperimen menunjukkan bahwa cahaya dalam banyak hal berperilaku seperti gelombang air.

Tujuan pembuatan model adalah untuk memberi kita gambaran pendekatan sesuatu yang bisa dipakai sebagai acuan ketika kita tidak bisa melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Model sering memberi kita pemahaman yang lebih dalam: analogi terhadap sistem yang telah diketahui (misalnya, gelombang air pada contoh di atas) dapat memberikan gagasan mengenai fenomena lain yang masih berhubungan dan mungkin terjadi.

B. Teori

Anda mungkin bertanya-tanya apa perbedaan antara sebuah teori dengan sebuah model. Kadang-kadang istilah tersebut dipertukarkan. Bagaimanapun, biasanya, model relatif sederhana dan memberikan kesamaan struktural dengan fenomena yang sedang dipelajari, sementara teori lebih luas, lebih rinci, dan dapat memberikan prediksi yang dapat diuji secara kuantitatif, seringkali dengan ketetapan tinggi. Kadang-kadang, karena sebuah model dikembangkan dan dimodifikasi dan berhubungan lebih dekat dengan eksperimen yang mencakup fenomena yang lebih luas, ia dapat disebut sebagai teori. Salah satunya ialah contoh teori atom, disamping teori gelombang untuk cahaya.

Model bisa sangat membantu, dan bisa menuju ke teori-teori yang penting. Tetapi adalah penting untuk tidak mengacaukan model, atau teori, dengan sistem yag sesungguhnya atau fenomena itu sendiri.

C. Hukum dan Prinsip

Para ilmuwan memberi istilah hukum untuk pernyataan-pernyataan tertentu yang singkat tetapi bersifat umum mengenai perilaku alam (bahwa energi itu kekal, misalnya). Kadang-kadang pernyataan tersebut berbentuk suatu hubungan atau persamaan antara besaran-besaran (misalnya hukum Newton kedua, F=m. a).

Agar disebut sebagai huku, suatu pernyataan harus dinilai berlaku secara eksperimental pada ruang lingkup yang luas dari fenomena yang diteliti. Suatu hukum akan menghasilkan penggabungan dari beberapa penelitian. Untuk pernyataan-pernyataan yang kurang umum, istilah prinsip sering digunakan (misalnya pada prinsip Archimedes). Dimana harus ditarik garis bata antara hukum dan prinsip, tentu saja, tidak jelas, dan tidak selalu ada konsistensi yang lengkap.

Hukum-hukum ilmiah berbeda dari hukum-hukum politik. Hukum politik bersifat preskriptif: memberitahu kita bagaimana harus bersikap. Hukum-hukum ilmiah bersifat deskriptif: tidak mengatakan bagaimana alam harus berperilaku, tetapi menjelaskan bagaimana alam untuk berperilaku. Sebagaimana dengan teori, hukum tidak dapat diuji dalam berbagai macam kasusnya yang tak terbatas. Sehingga kita tidak dapat memastikan bahwa suatu hukum tertentu memang benar. Kita menggunakan istilah hukum jika validitasnya telah teruji pada ruang lingkup kasus yang luas, dan jika keterbatasan dan lingkup validitasnya dapat dipahami dengan jelas. Pada saat itu pun, ketika informasi baru muncul, hukum-hukum tertentu mungkin harus disesuaikan atau mungkin dibuang.

Pra ilmuwan biasanya bekerja seakan-akan hukum-hukum dan teori-teori yang diterima memang benar. Tetapi mereka tetap berpikir terbuka seandainya informasi merubah validitas hukum atau teori tertentu.

Sumber :Giancoli. 2001. Fisika Jilid I. Erlangga: Jakarta

Gimamana guys ? cukup jelas penjelasannya ? hhehe :D. Saya jadi teringat sama salah satu dosen saya bahwa ilmuwan itu tidak selamanya benar, karena ilmu pengetahuan terus mengalami kemajuan-kemajuan yang sangat pesat. So, buka hati, mata, dan pikiran kita seluas-luasnya dan selebar-lebarnya bahwa kita pun bisa menjadi ilmuwan yang dapat melanjutkan atau membongkar model, teori, hukum, dan prinsip ilmuwan terdahulu. Cheers up guys 😀